METABOLISME PROTEIN
A. PROTEIN
Protein
merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptide. ¾ zat padat tubuh terdiri
dari protein (otot, enzim, protein plasma, antibodi, hormon). Banyak protein
terdiri ikatan komplek dengan fibril atau disebut protein fibrosa. Macam
protein fibrosa: kolagen (tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri); keratin
(rambut, kuku); dan aktin-miosin.
1.
.Penguraian Protein Dalam Tubuh
Asam amino yang
dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses katabolisme protein dalam
hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk digunakan.proses anabolik maupun
katabolik juga terjadi dalam jaringan diluar hati.asam amino yang terdapat
dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu absorbsi melalui dinding usus,
hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel.
Banyaknya asam amino dalam darah tergantung keseimbangan antara pembentukan
asam amino dan penggunaannya. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam
amino dalam darah.
Dalam tubuh
kita, protein mengalami perubahan – perubahan tertentu dengan kecepatan yang
berbeda untuk tiap protein. Protein dalam dara, hati dan organ tubuh lain
mempunyai waktu paruh antara 2,5 sampai 10 hari. Protein yang terdapat pada
jaringan otot mempunyai waktu paruh 120 hari. Rata-rata tiap hari 1,2 gram
protein per kilogram berat badan diubah menjadi senyawa lain. Ada tiga
kemungkinan mekanisme perubahan protein, yaitu :
1) Sel-sel mati, lalu komponennya
mengalami proses penguraian atau katabolisme dan dibentuk sel – sel baru.
2) Masing-masing protein mengalami
proses penguraian dan terjadi sintesis protein baru, tanpa ada sel yang mati.
3) Protein dikeluarkan dari dalam
sel diganti dengan sintesis protein baru.
Protein dalam
makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan untuk
memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk mengganti protein dalam jaringan
yang mengalami proses penguraian dan untuk mengganti nitrogen yang telah
dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Ada beberapa asam amino yang
dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah
yang memadai. Oleh karena itu asam amino tersebut,yang dinamakan asam essensial
yang dibutuhkan oleh manusia.
Kebutuhan akan
asam amino esensial tersebut bagi anak-anak relatiflebih besar daripada orang
dewasa. Kebutuhan protein yang disarankan ialah 1 sampai 1,5 gram per kilogram
berat badan per hari.
2.
Asam Amino Dalam Darah
Jumlah asam
amino dalam darah tergantung dari jumlah yang diterima dan jumlah yang
digunakan. Pada proses pencernaan makanan, protein diubah menjadi asam amino
oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim – enzim yang bersangkutan.
Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein antara lain ialah
pepsin, tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino peptidase, tripeptidase
dan dipeptidase.
Setelah protein
diubah menjadi asam-asam amino, maka dengan proses absorpsi melalui dinding
usus, asam amino tersebut sampai kedalam pembuluh darah. Proses absorpsi ini
ialah proses transpor aktif yang memerlukan energi. Asam-asam amino
dikarboksilat atau asam diamino diabsorbsi lebih lambat daripada asam amino
netral.
Dalam keadaan
berpuasa, konsentrasi asam amino dalam darah biasanya sekitar 3,5 sampai 5 mg
per 100 ml darah. Segera setelah makan makanan sumber protein, konsentrasi asam
amino dalam darah akan meningkat sekitar 5 mg sampai 10 mg per 100 mg darah.
Perpindahan asam amino dari dalam darah kedalam sel-sel jaringan juga
proses tranpor aktif yang membutuhkan energi.
B. MACAM PROTEIN
Peptide
: 2 – 10 asam amino
Polipeptide : 10
– 100 asam amino
Protein
: > 100 asam amino
Glikoprotein : gabungan
glukose dengan protein
Lipoprotein : gabungan
lipid dan protein
3.
Reaksi Metabolisme Asam Amino
Tahap awal
pembentukan metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan gugus amino, kemudian
baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam amino. Dua proses utama
pelepasan gugus amino yaitu, transaminasi dan deaminasi.
Transaminasi
Transaminasi
ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan pemindahan gugus amino dari
satu asam amino kepada asam amino lain. Dalam reaksi transaminasi ini gugus
amino dari suatu asam amino dipindahkan kepada salah satu dari tiga senyawa
keto, yaitu asam piruvat, a ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga senyawa
keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino semula diubah menjadi
asam keto. Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yaitu alanin
transaminase dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai katalis dalamreaksi
berikut :
Pada reaksi ini
tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang dilepaskan oleh asam
amino diterima oleh asam keto. Alanin transaminase merupakan enzim yang
mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-alanin. Glutamat transaminase
merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap glutamat-ketoglutarat sebagai
satu pasang substrak .
Reaksi
transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan sitoplasma. Semua
enzim transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim.
Telah diterangkan bahwa piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada
reaksi transaminasi, tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.
Deaminasi
Deaminasi
adalah proses pembuangan gugus amino dari asam amino. Reaksinya adalah sebagai
berikut:
asam amino + NAD+ → asam keto + NH3
NH3
merupakan racun bagi tubuh, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal sehingga
harus diubah dahulu jadi urea (di hati) agar dapat dibuang oleh ginjal.
Jika hati ada kelainan (sakit) menyebabkan proses perubahan NH3 menjadi urea
terganggu sehingga terjadi penumpukan NH3 dalam darah hal ini dapat
mengakibatkan uremia. NH3 bersifat racun dan dapat meracuni otak, hal ini
disebut coma. Karena hati yang rusak maka disebut Koma hepatikum
Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses
perubahan protein menjadi zat yang dapat masuk kedalam siklus Krebs. Zat hasil
deaminasi / transaminasi yang dapat masuk siklus Krebs adalah: alfa
ketoglutarat, suksinil ko-A, fumarat, oksaloasetat, sitrat
Pembongkaran protein menjadi asam amino
memerlukan bantuan dari enzim-enzim protease dan air untuk mengadakan proses
hidrolisis pada ikatan-ikatan peptida. Hidrolisis ini juga dapat terjadi, jika
protein dipanasi, diberi basa, atau diberi asam. Dengan cara demikian, kita
dapat mengenal macam-macam asam amino yang tersusun di dalam suatu protein.
Namun, kita tidak dapat mengetahui urut-urutan
susunannya ketika masih berbentuk molekul protein yang utuh. Di samping itu,
asam amino dapat dikelompokkan menjadi asam amino esensial dan asam amino
nonesensial.
Asam amino esensial
Asam amino esensial atau asam amino utama
adalah asam amino yang sangat diperlukan oleh tubuh dan harus didatangkan dari
luar tubuh manusia karena sel-sel tubuh manusia tidak dapat mensintesis
sendiri. Asam amino esensial hanya dapat disintesis oleh sel-sel tumbuhan.
Contoh asam amino esensial, yaitu leusin, lisin, histidin, arginin, valin,
treonin, fenilalanin, triptofan, isoleusin, dan metionin.
Asam amino nonesensial
Asam amino nonesensial adalah asam amino yang
dapat disintesis sendiri oleh tubuh manusia. Contohnya: tirosin, glisin,
alanin, dan prolin.
4.
Pembentukan Asetil Koenzim A
Asetil koenzim
A merupakan senyawa penghubung antara metabolisme asam amino dengan siklus asam
sitrat. ada dua jalur metabolic yang menuju kepada pembentukan asetil koenzim
A, yaitu melalui asam piruvat dan melalui asam asetoasetat
Asam-asam amino
yang menjalani jalur metabolic melalui asam piruvat ialah alanin, sistein,
serin dan treonin. alanin menghasilkan asam piruvat dengan langsung pada reaksi
transaminasi dengan asam a ketoglutarat. Treonin diubah menjadi gllisin dan
asetaldehida oleh enzim treonin aldolase. glisin kemudian diubah menjadi asetil
koenzim A melalui pembentukan serin dengan jalan penambahan satu atom karbon,
seperti metal, hidroksi metal dan formil. koenzim yang bekerja disini ialah
tetrahidrofolat.
5.
Siklus Urea
Hans Krebs dan
Kurt Heneseleit pada tahun 1932 mengemukakan serangkaian reaksi kimia tentang
pembentukan urea. Mereka berpendapat bahwa urea terbentuk dari ammonia dan
karbondioksidamelalui serangkaian reaksi kimia yang berupa siklus, yang mereka
namakan siklus urea. Pembentukan urea ini terutama berlangsung didalam hati.
Urea adalah suatu senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat netral, terdapat
dalam urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh.
Dalam reaksi
pembentukan karbamil fosfat ini, satu mol ammonia bereaksi dengan satu
mol karbondioksida dengan bantuan enzim karbamilfosfat sintetase. Reaksi ini
membutuhkan energi, karenanya reaksi ini melibatkan dua mol ATP yang diubah
menjadi ADP. Disamping itu sebagai kofaktor dibutuhkan mg++ dan
N-asetil-glutamat.
Karbamil fosfat
yang terbentuk bereaksi dengan ornitin membentuk sitrulin. Dalam reaksi ini
bagian karbomil bergabung dengan ornitin dan memisahkan gugus fosfat. Sebagai
katalis pada pembentukan sitrulin adalah ornitin transkarbamilase yang terdapat
pada bagian mitokondria sel hati.
Selanjutnya
sitrulin bereaksi dengan asam aspartat membentuk asam argininosuksinat. Reaksi
ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinat sintetase. Dalam reaksi
tersebut ATP merupakan sumber energi dengan jalan melepaskan gugus fosfat dan
berubah menjadi AMP.
Dalam reaksi
ini asam argininosuksinat diuraikan menjadi arginin dan asam fumarat. Reaksi
ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinase, suatu enzim yang
terdapat dalam hati dan ginjal. Reaksi terakhir ini melengkapi tahap reaksi
pada siklus urea. Dalam reaksi ini arginin diuraikan menjadi urea dan ornitin.
Enzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi penguraian ini ialah arginase
yang terdapat dalam hati. Ornitin yang terbentuk dalam reaksi hidrolisis ini
bereaksi dengan karbamilfosfat untuk membentuk sitrulin.
6.
Biosintesis Protein
Biosintesis
protein yang terjadi dalam sel merupakan reaksi kimia yang kompleks dan
melibatkan beberapa senyawa penting, terutama DNA dan RNA.molekuk DNA merupakan
rantai polinukleutida yang mempunyai beberapa jenis basapurin dan piramidin,
dan berbentuk heliks ganda.
Dengan demikian
akan terjadi heliks gandayang baru dan proses terbentunya molekul DNA baru ini
disebut replikasi, urutan basa purin dan piramidin pada molekul DNA menentukan
urutan asam amino dalam pembentukan protein. Peran dari DNA itu sendri
sebagai pembawa informasi genetic atau sifat-sifat keturunan pada seseorang .
dua tahap pembentukan protein:
1) Tahap pertama disebut
transkripsi, yaitu pembentukan molekul RNA sesuai pesan yang diberikan oleh
DNA.
2) Tahap kedua disebut translasi,
yaitu molekul RNA menerjemahkan informasi genetika kedalam proses pembentukan
protein.
Biosintesis
protein terjadi dalam ribososm, yaitu suatu partikel yang terdapat dalam
sitoplasma r RNA bersama dengan protein merupakan komponen yang membentuk
ribosom dalam sel, perananya dalam dalam sintesis protein yang berlangsung
dalam ribosom belum diketahui.
m RNA
diproduksi dalam inti sel dan merupakan RNA yang paling sedikit jumlahnya. kode
genetika yang berupa urutan basa pada rantai nukleutida dalam molekul DNA. tiap
tiga buah basa yang berurutan disebut kodon, sebagai contoh AUG adalah kodon
yang terbentuk dalam dari kombinasi adenin-urasil-guanin, GUG adalah kodon yang
terbentuk dari kombinasi guanin-urasil-guanin. kodon yang menunjuk asam
amino yang sama disebut sinonim, misalnya CAU dan CAC adalah sinonim
untuk histidin. perbedaan antara sinonim tersebut pada umumnya adalah basa pada
kedudukanketiga misalnya GUU,GUA,GUC,GUG..
bagian molekut
t RNA yang penting dalam biosintesis protein ialah lengan asam amino yang
mempunyai fungsi mengikat molekul asam amino tertentu dalam lipatan anti kodon.
lipatan anti kodon mempunyai fungsi menemukan kodon yang menjadi pasangannya
dalam m RNA yang tedapat dalam ribosom. pada prosese biosintesis protein, tiap
molekuln t RNA membawa satu molekul asam amino masuk kedalam ribosom.
pembentukkan ikatan asam amino dengan t Rna ini berlangsung dengan bantuan
enzim amino asli t RNA sintetase dan ATP melalui dua tahap reaksi:
Asam aminon dengan enzim dan AMP membentuk
kompleks aminosil-AMP-enzim.
reaksi antara kompleks aminoasil-AMP-enzim
dengan t RNA
proses biosintesis akan berhenti apabila pada
m RNA terdapat kodon UAA,UAG,UGA. karena dalam sel normal tidak terdapat t RNA
yang mempunyai antikodon komplementer.
v Fungsi protein bagi tubuh sebagai berikut:
1. Membangun sel-sel yang rusak.
2. Sumber energi.
3. Pengatur asam basa darah.
4. Keseimbangan cairan tubuh.
5. Pembentuk antibodi.
Singkatan Asam Amino
Arg, His, Gln,
Pro : Arginin, Histidin, Glutamin, Prolin
Ile, Met,
Val
: Isoleusin, Metionin, Valin
Tyr,
Phe
: Tyrosin, Phenilalanin karboksikinase
Ala, Cys,
Gly
: Alanin, Cystein, Glysin
Hyp, Ser,
Thr
: Hydroksiprolin, Serin, Threonin
Leu, Lys, Phe, Trp, Tyr: Leusin, Lysin,
Phenilalanin, Triptofan, Tyrosin
b. Oksidasi asam amino
Pada
umumnya, degradasi asam amino dimulai dengan pelepasan gugus amino sehingga
menghasilkan kerangka C yang diubah menjadi senyawa antara metabolisme
utama tubuh. Metabolisme asam amino pada umumnya terjadi di hati.
Kelebihan di luar liver dibawa ke hati diekskresikan. Ammonia digunakan kembali
untuk proses biosintesis. diekskresi secara langsung atau diubah terlebih
dahulu menjadi asam urat / urea.
v Vertebrata terestrial à urea à ureotelic
v Burung & reptil à asam urat à uricotelic
v Binatang di air à ammoniaà ammonotelic
Hepatocyte / cytosol sel liver
|
Ditranspor ke mitokondria
|
Proses transaminasi : proses yang mana suatu
gugus amino dipindahkan, biasanya dari Glutamat menjadi suatu α – keto
acid dan reaksi ini menghasilkan asam Amino yg terkait plus α-ketoglutarat.
Reaksi transaminasi dikatalis oleh enzim transaminase
(aminotransferase)
Reaksi transaminasi membutuhkan koenzim
piridoxal phosphat (PLP) yang berasal dari vitamin B6. Aminotranferase à mengkatalisis
Melibatkan α – KG à Glu
|
v Glutamate à α – KG
v Aspartate à OAA
v Alanine à pyruvate
Strategi degradasi asam amino adalah mengubah
kerangka C nya menjadi senyawa intermediete dari metabolisme primer yang
kemudian dpt diubah menjadi glukosa atau dioksidasi oleh TCA
Kerangka karbon à menjadi 7 senyawa
:
α –KG
Suksinil Ko A
fumarat
|
asetil Ko A
Asetoasetil Ko A
|
OAA
Piruvat
|
Ketogenik
|
Glukogenik
|
Leusin
Lysine
|
Ile, Phe, Trp, Tyr
|
The rest of A.A
|
Degradasi asam amino berlanjut dengan
pelepasan gugus amino yang kemudian akan diekskresikan.
§ Di dalam mitokondria terjadi reaksi deaminasi
oxidative yang dikatalisis oleh L-glutamate dehydrogenase (enzim terdapat dalam
matrik mitokondria)
§ Reaksi kombinasi dari aminotransferase dan
glutamate Dehidrogenase disebut dengan trandeaminasi
§ Glutamat Dehidrogenase menjadi enzim
allosterik komplek.
v Positive modulator à ADP
v Negative modulator à GTP à TCA
Transport Ammonia Ke Hati
v Ammonia bersifat toksik bagi jaringan hewan.
v Pengubahan ammonia menjadi urea terjadi di
dalam hati
v Ammonia menjadi menjadi glutamin dan akan di
transport ke hati
v Glutamin
tidak toksik, bersifat netral dan dapat lewat
melalui sel membran secara langsung.
merupakan bentuk utama untuk transpor ammonia
sehingga terdapat di dalam darah lebih tinggi dari asam amino yang lain
juga berfungsi untuk sumber gugus amino pada berbagai
reaksi biosintesis.
c. Biosintesis asam amino
d. Biosintesis protein
Penyusunan
protein yang merupakan bagian dari protoplasma berbentuk suatu rantai panjang,
sedangkan molekul protein-protein yang lain mirip bola. Sintesis protein adalah
proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunannya oleh
kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan
ribosom. Sintesis protein terdiri dari 3 tahapan besar yaitu:
a) Transkripsi.
DNA
membuka menjadi 2 rantai terpisah. Karena mRNA berantai tunggal, maka salah
satu rantai DNA ditranskripsi (dicopy). Rantai yang ditranskripsi dinamakan DNA
sense atau template dan kode genetik yang dikode disebut kodogen. Sedangkan
yang tidak ditranskripsi disebut DNA antisense/komplementer. RNA Polimerase
membuka pilinan rantai DNA dan memasukkan nukleotida-nukleotida untuk
berpasangan dengan DNA sense sehingga terbentuklah rantai mRNA.
b) Translasi
Translasi
adalah proses penerjemahan urutan nukleotida atau kodon yang ada pada
molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun
suatu polipeptida atau protein. Transkripsi dan translasi merupakan
dua proses utama yang menghubungkan gen ke protein. Translasi hanya terjadi
pada molekul mRNA, sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi. Molekul
mRNA yang merupakan salinan urutan DNA menyusun suatu gen dalam bentuk
kerangka baca terbuka. mRNA membawa informasi urutan asam amino.
Tempat translasi ini ialah ribosom,
partikel kompleks yang memfasilitasi perangkaian secara teratur asam amino
menjadi rantai polipeptida. Asam amino yang akan dirangkaikan dengan asam
amino lainnya dibawa oleh tRNA. Setiap asam amino akan dibawa oleh tRNA yang
spesifik ke dalam kompleks mRNA-ribosom
Proses
translasi berupa penerjemahan kodon atau urutan nukleotida yang
terdiri atas tiga nukleotida berurutan yang menyandi suatu asam amino
tertentu. Kodon pada mRNA akan berpasangan dengan antikodon yang ada pada
tRNA. Setiap tRNA mempunyai antikodon yang spesifik. Tiga nukleotida di anti
kodon tRNA saling berpasangan dengan tiga nukleotida dalam kodon mRNA menyandi
asam amino tertentu. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada
transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi,dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor
protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi
dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini
disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu
molekul yang mirip dengan ATP.
1. Inisiasi
Tahap
inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya mRNA, sebuah tRNA yang memuat
asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. Dalam kompleks
inisisasi, ribosom “membaca” kodon pada mRNA. Pembacaan dilakukan untuk setiap
3 urutan basa hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan ribosom yang datang
untuk membaca kodon biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa ribosom yang
dikenal sebagai polisom membentuk rangkaian mirip tusuk sate, di mana tusuknya
adalah “mRNA” dan daging adalah “ribosomnya”. Dengan demikian, proses pembacaan
kodon dapat berlangsung secara berurutan. Ketika kodon I terbaca ribosom (misal
kodonnya AUG), tRNA yang membawa antikodon UAC dan asam amino metionin datang.
tRNA masuk ke celah ribosom.
Ribosom di sini berfungsi untuk memudahkan
perlekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama
sintesis protein. Sub unit ribosom dibangun oleh protein-protein dan
molekul-molekul RNA ribosomal.
2. Elongasi
tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam
amino ditambahkan satu per satu diawali dari asam amino pertama (metionin).
Ribosom akan terus bergerak dan membaca kodon-kodon di sepanjang mRNA.
Masing-masing kodon akan diterjemahkan oleh tRNA yang membawa asam amino yang
dikode oleh pasangan komplemen antikodon tRNA tersebut. Di dalam ribosom,
metionin yang pertama kali masuk dirangkaikan dengan asam amino yang di
sampingnya membentuk dipeptida.
Ribosom
terus bergeser, membaca kodon berikutnya. Asam amino berikutnya dirangkaikan
dengan dipeptida yang telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida. Demikian
seterusnya proses pembacaan kode genetika itu berlangsung di dalam ribobom,
yang diterjemahkan ke dalam bentuk asam amino guna dirangkai menjadi
polipeptida.
Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan
hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino
yang tepat. Molekul mRNA yang telah melepaskan asam amino akan kembali ke
sitoplasma untuk mengulangi kembali pengangkutan asam amino. Molekul rRNA dari
sub unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan
ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang
baru tiba.
3. Terminasi
Tahap
akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga ribosom mencapai
kodon stop. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak
mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk
menghentikan translasi. Polipeptida yang dibentuk kemudian “diproses” menjadi
protein.
muda-mudahan bermanfaat..
BalasHapus